Sambutan Presiden RI pada Dzikir Bersama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad, Jakarta, 15-02-2011

 
bagikan berita ke :

Selasa, 15 Februari 2011
Di baca 1581 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

DZIKIR BERSAMA

DALAM RANGKA MAULID NABI MUHAMMAD SAW  

DI LAPANGAN MONAS, JAKARTA

TANGGAL, 15 FEBRUARI 2011

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Alhamdulillaahirrabbil'aalamiin,

 

Asholaatu wassalaamu ‘alaa asrofil anbiyaai wal mursaliin, sayyidina wamaulana muhammadin, wa'ala aalihi washahbihi ajma'iin, ammaba'du,

 

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia,

 

Para Menteri, Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur DKI Jakarta,

 

Yang sama-sama kita cintai Al Mukarom Habib Munzir Al Musawa beserta para Habaib, para Ulama dan para Kyai,

 

Jamaah Majelis Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasalam, hadirin dan hadirat sekalian yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa ta'aala,

 

Pada hari yang membahagiakan dan semoga senantiasa penuh berkah ini, saya mengajak saudara semua untuk tidak pernah berhenti memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhaanahu wa ta'aala, atas perkenan, rahmat dan ridha-Nya kepada kita semua masih diberikan nikmat kesempatan, nikmat kekuatan dan insya Allah nikmat kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita dan pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat serta kepada bangsa dan negara tercinta.

 

Sholawat dan salam marilah sama-sama kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam, beserta para keluarga, para sahabat dan para pengikut Rasulullah, insya Allah termasuk kita semua hingga akhir zaman.

 

Hadirin dan hadirat yang saya muliakan,

 

Saya ingin memulai sambutan saya ini dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Al-Mukarom Habib Munzir Al Musawa, pimpinan majelis Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasalam, yang berprakarsa kembali dan menggelar acara yang akbar ini. Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam, dalam munajat wirid, dzikir dan doa sekaligus doa untuk bangsa dan negara yang kita cintai. Semoga doa dan dzikir kita diterima dan dikabulkan oleh Allah Subhaanahu wa ta'aala. Sebagai manusia hamba Allah semoga kita diselamatkan di dunia dan di akhirat, serta hidup tentram dan damai dalam lindungan Allah, dan semoga pula sebagai bangsa, kita senantiasa dituntun Allah, untuk terus membangun menuju hari esok yang lebih baik, menjadi negara yang baldatun thoyyibatun warabbun ghofur.

 

Saudra-saudara,

 

Hidup manusia, hidup kita penuh dengan rintangan, ujian dan cobaan, demikian pula kehidupan sebuah bangsa. Menghadapi itu semua, Islam telah mengajarkan, sebagai umat makhluk Allah kita diwajibkan menghadapi keadaan apapun ujian dan cobaan seberat apapun untuk tetap bersyukur senantiasa sabar, tegar dan tawakal. Tetapi kita juga harus bekerja sangat keras dan berikhtiar agar hidup kita menjadi lebih baik. Demikian pula sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan, ujian dan cobaan yang sering terasa amat berat dan kompleks kita juga harus tetap tegar tidak boleh menyerah justru makin kompak, makin rukun dan makin bersatu. Jangan kita ribut sendiri dan saling salah menyalahkan, justru marilah dengan penuh kesadaran kita bekerja lebih keras lagi menjemput kemakmuran yang dijanjikan Allah dan disabdakan oleh Rasulullah sebagaimana disampaikan oleh Habib Munzir tadi.

 

Pemerintah yang saya pimpin, saudara-saudara, akan terus berjuang, akan terus bekerja keras dan akan terus berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi semua permasalahan dan untuk terus membangun guna dapat mendapatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Alhamdulillah dengan dukungan rakyat, banyak yang telah kita capai dan hasilkan. Namun secara jujur saya harus mengakui masih banyak permasalahan yang harus kita atasi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan agar masa depan kita sungguh menjadi lebih baik dari sekarang ini. Terhadap itu semua, pemerintah akan terus berikhtiar, berupaya dan bekerja untuk mengatasi semua masalah, memajukan bangsa dan meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

 

Saudara-saudara, hadirin dan hadirat yang saya muliakan,

 

Setelah kita semua, baik secara perseorangan maupun sebagai sebuah bangsa, terus berjuang, berikhtiar, berupaya dan bekerja keras. Marilah akhirnya kita berserah diri, bermunajat, berdzikir dan berdoa dan memohon tuntunan dan pertolongan Allah Subhaanahu wa ta'aala, Tuhan Yang Maha Kuasa.

 

Yang terakhir, berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam, sebagaimana yang diterangkan tadi oleh Al Mukaram Habib Munzir Al Musawa. Marilah kita contoh dan pedomani sifat kepribadian Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam, yang bijak, yang teduh, dan penuh pengayoman. Marilah kita contoh dan pedomani kepemimpinan dan kebijakan Rasulullah yang mampu mengubah kehidupan sebuah masyarakat yang majemuk dari keadaan yang penuh dengan kemunkaran menuju masa depan yang penuh dengan cahaya iman, masa depan yang lebih baik di bawah naungan dan tuntunan Allah Subhaanahu wa ta'aala.

 

Rasulullah memberi contoh, awal hijrah atau melakukan perubahan besar itu mesti dilaksanakan dengan bijak, dengan arah yang benar, secara bertahap dan semua permasalahan hendaknya dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat. Itulah kepribadian, kepemimpinan dan cara-cara Rasulullah, Nabi Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam, di dalam mengubah bangsa dan negaranya waktu itu yaitu menjadi contoh sepanjang masa termasuk bagi kita umat Islam di negeri yang kita cintai ini.

 

Kalau kita sungguh bisa mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah, insya Allah hidup dan kehidupan kita, baik secara perseorangan maupun sebagai sebuah bangsa, akan senantiasa dirahmati dan diberkati oleh Allah Subhaanahu wa ta'aala, dan semua yang kita ikhtiarkan dan yang kita perjuangkan akan berhasil.

 

Demikianlah saudara-saudara, terima kasih atas perhatiannya semoga munajat, dzikir dan doa kita, sekali lagi di kabulkan oleh Allah Subhaanahu wa ta'aala. Terima kasih.

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh.

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI