Sambutan Presiden RI pada Peninjauan Hutan Mangrove Taman Wisata Alam Muara Angke, 7 Juni 2010

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 Juni 2010
Di baca 921 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PENINJAUAN HUTAN MANGROVE

TAMAN WISATA ALAM MUARA ANGKE

DI MUARA ANGKE, JAKARTA

TANGGAL 7 JUNI 2010

 

 

Saudara-saudara,

 

Tadi kita melihat upaya untuk merehabilitasi dan membangun kawasan hutan mangrove di tempat ini, kita melihat upaya ini menunjukkan hasil yang baik, meskipun kita susuri tadi, semuanya, ada di waktu yang lalu, barangkali ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan kesadaran dari kita yang masih kurang sehingga kurang berhasil benar, di waktu yang lalu.

 

Tahun-tahun terkahir setelah kita lakukan upaya sungguh-sungguh, yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat luas, alhamdulillah, hasilnya makin nyata.

 

Mengapa saya memiliki kepedulian yang tinggi terhadap rehabilitasi dan pembangunan kembali kawasan hutan mangrove ini? Karena Indonesia sendiri ada hampir 8 juta hektar kawasan yang tersebar di seluruh tanah air, meskipun yang terbanyak di wilayah Sumatera, sebagaian di Jawa dan tempat-tempat lain, yang itu merupakan ekosistem yang sangat penting di pinggir pantai. Kalau ekosistem ini rusak, maka akan terganggu kehidupan ikan, kehidupan burung-burung, persediaan air bersih, kemudian kalau ada tsunami tidak ada penahan yang memadai, dan keruskan-kerusakan yang lain, yang tentunya akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat kita.

 

Oleh karena itu, menjadi tekad kita semua dan saya menyerukan kepada seluruh pemimpin di daerah, utamanya di Sumatera, di Jawa dan daerah-daerah yang memiliki hutan mangrove yang luas, untuk dengan serius melaksanakan rehabilitasi dan penghutanan kembali.

 

Saya berharap anggaran yang dikeluarkan juga harus cukup. Petugasnya harus cukup. Pengawas dan polisi hutan yang khusus bertugas di kawasan hutan mangrove juga harus cukup. Ajak dunia usaha, libatkan masyarakat, sehingga community based rehabilitation. Melihat apa yang kita lihat hari ini, ternyata bisa kita lakukan. Saya akan melihat nanti implementasi, karena ini juga tanggung jawab kepemimpinan dan kesadaran bersama.


Hutan mangrove tentunya salah satu dari ekosistem yang harus kita pelihara, sekaligus ini kesempatan yang baik. Besok kita memperingati Hari Lingkungan Sedunia. Menjadi tekad kita, bangsa Indonesia, untuk mulai sekarang sangat serius untuk memelihara lingkungan kita. Kalau lingkungan rusak, akibatnya sudah kita rasakan sekarang ini. Banjir dimana-mana, tanah longsor di mana-mana, kehidupan terganggu, perusakan, pencemaran air, udara dan lain-lain.


Itu nanti dalam jangka panjang, ongkos negara untuk membikin rakyatnya sehat, untuk mencegah kerusakan, untuk kehidupan, untuk perekonomian, pertanian sangat tinggi. Lebih baik kita investasi, menggunakan anggaran yang cukup, pusat dan daerah. Dan saya mengetuk juga dunia usaha untuk berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan ini, termasuk hutan mangrove, agar kehidupan masyarakat kita tidak terancam di waktu yang akan datang. Ini tanggung jawab moral kita.


Pemimpin di abad 21 ini, keberhasilannya juga dinilai dari kesungguhan dan kerja nyatanya di dalam pemeliharaan lingkungan, termasuk kawasan hutan, termasuk kawasan hutan mangrove.


Ini yang ingin saya sampaikan. Dan tadi sebelum sampai di tempat ini, Taman Wisata Alam Angke, Kapuk, saya lihat bagus dan bagus kalau nanti Menteri Kehutanan, Gubernur DKI Jakarta, Menteri Lingkungan Hidup, semua, jadikanlah studi untuk anak-anak kita.

 

Kalau melihat seperti ini, betapa indahnya tadi burung berterbangan, ikan berloncatan, mulai hijau, airnya tidak bau lagi, makin bersih. Coba bikin lagi, sehingga bukan hanya wisata untuk hiburan, tetapi juga untuk studi, untuk pendidikan lingkungan yang baik.

 

Saya juga melihat sungai-sungai sekitar sini, ada yang sudah bagus, Pak Gubernur, ada yang masih kelihatan banyak sampahnya. Saya minta para walikota tingkatkan anggaran untuk lingkungan. Dan bukan hanya Walikota Jakarta, tapi walikota di provinsi-provinsi yang lain.

 

Dan saya minta, sekali lagi, kesadaran masyarakat janganlah buang sampah sembarangan, janganlah tidak menjaga kesehatan, karena kalau lingkungan bau, kotor, tercemar, tidak bagus, mudah banjir, mudah sakit masyarakat kita.
Itu saja, saya tidak akan pernah berhenti untuk mengajak bangsa kita, rakyat kita benar-benar memelihara lingkungan, untuk kita sendiri dan untuk anak cucu kita.


Saya kira itu, Saudara-saudara, yang ingin saya sampaikan dari apa yang kita saksikan bersama, setelah kita melihat rehabilitasi hutan mangrove ini, mudah-mudahan upaya kita berhasil dan mudah-mudahan negeri kita makin hijau, dalam arti melestarikan lingkungan untuk masa depan kita.

 

Terima kasih.

 

 

 

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI