Sambutan Presiden RI pada Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 63 di Surabaya, 15 Juli 2010

 
bagikan berita ke :

Kamis, 15 Juli 2010
Di baca 964 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERINGATAN HARI KOPERASI NASIONAL KE-63

DI SURABAYA, JAWA TIMUR

15 JULI 2010

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para tamu undangan dan hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Para Penggerak, Penggiat, Pelaku, dan Insan Koperasi yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Alhamdulillah, hari ini kita kembali memperingati Hari Koperasi. Oleh karena itu, atas nama negara dan pemerintah, dan juga selaku pribadi, saya mengucapkan selamat memperingati Hari Koperasi kepada segenap insan koperasi di seluruh Indonesia. Saya juga mengucapkan selamat disertai rasa bangga kepada Saudara-saudara yang menerima penghargaan atas jasa, prestasi, dan pengabdiannya untuk memajukan gerakan koperasi di negeri yang kita cintai bersama ini.

 

Saudara-saudara,

 

Tadi kita telah menyimak dan mendengarkan secara berturut-turut pidato yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, kemudian oleh Ketua Umum DEKOPIN, dan kemudian oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Semua pidatonya baik. Mari kita laksanakan untuk meningkatkan dan memajukan gerakan koperasi. Rekomendasi dari DEKOPIN saya meminta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II untuk mempelajari dan kemudian memberikan respons secara positif.

 

Saudara-saudara,

 

Ada sebuah pertanyaan. Begini pertanyaannya. Di era globalisasi sekarang ini, apakah koperasi masih penting? Jawabannya masih dan tetap penting. Pertanyaannya kemudian adalah mengapa koperasi dianggap tetap relevan dan penting? Jawaban terhadap pertanyaan ini ada empat. Yang pertama, Indonesia membangun mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, saya dan nanti pengganti-pengganti saya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat itu bisa ditingkatkan manakala ekonomi negara itu tumbuh dan berkembang dengan baik. Ekonomi tumbuh itu bukan hanya ditentukan oleh usaha swasta, perusahaan-perusahaan swasta yang besar, yang menengah, dan juga bukan hanya oleh badan-badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah, tetapi juga sangat ditentukan oleh ekonomi yang disumbang oleh gerakan koperasi serta UKM. Dalam konteks ini, maka koperasi justru harus makin tumbuh dan makin berkembang.

 

Jawaban yang kedua, Indonesia mengalami krisis yang luar biasa dahsyatnya pada tahun 1998. kita masih ingat karena kita semua merasakan banyak perusahaan-perusahaan besar rontok, berjatuhan. Alhamdulillah dengan kerja keras kita bisa membangun kembali perekonomian itu. Satu faktor mengapa ekonomi kita akhirnya bisa pulih kembali karena ada sabuk pengaman. Siapa yang mengamankan? Siapa yang akhirnya menyelamatkan ekonomi di kala itu? Tiada lain adalah koperasi dan usaha kecil serta menengah. Oleh karena itu, koperasi dan UKM harus terus tumbuh dengan baik ke depan.

 

Jawaban ketiga, mengapa koperasi tetap penting dan justru harus makin tumbuh, sebagaimana negara berkembang yang lain, Indonesia masih menghadapi permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Angkanya bertambah baik. Dari tahun ke tahun setelah krisis sudah ada peningkatan. Artinya, kemiskinan berkurang, pengangguran pun berkurang. Negara lain, karena krisis dua tahun yang lalu, justru banyak menghadapi persoalan, persoalan ekonomi, termasuk pengangguran. Cara yang paling efektif untuk mengurangi kemiskinan dan mengurangi pengangguran, banyak studi dan praktek di negara-negara sahabat, yaitu, sekali lagi dengan mengembangkan koperasi dan UKM. Pemerintah mengeluarkan anggaran yang besar sekarang ini sejak tahun 2005, puluhan triliun, untuk membantu saudara-saudara kita yang sangat miskin, yang miskin, dan belum berdaya. Tetapi, meskipun bantuan pemerintah besar, maka kemiskinan dan pengangguran akan cepat turunnya manakala ekonomi rakyat, khususnya koperasi dan UKM, juga terus bergerak. Nah, dalam konteks ini ternyata koperasi serta Usaha Kecil dan Menengah adalah cara yang paling efektif untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran.

 

Alasan atau jawaban yang keempat, yang terakhir, sebagai berikut. Indonesia adalah negara berkembang, meskipun alhamdulillah, dunia melihat negeri kita sebagai emerging economy. Sudah termasuk kelompok 20 ekonomi terbesar di dunia. Sudah masuk anggota G20. Tetapi, kita tetap negara berkembang yang masih harus mengatasi persoalan-persoalan kita dengan jumlah penduduk yang besar, nomor empat di dunia. Penduduk kita sekarang ini hampir mencapai 240 juta. Yang ingin saya ceritakan adalah dalam membangun ekonomi kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tidak bisa kita ikuti model atau strategi negara-negara lain, misalnya Singapura. Singapura penduduknya sekitar empat juta saja. Dengan mengembangkan ekonomi jasa, perdagangan, keuangan, mungkin industri, transportasi, cukup untuk menyejahterakan rakyatnya karena hanya empat juta. Malaysia juga tidak sebanyak kita. Ekonominya, agrobisnisnya, jasanya, industrinya, juga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat Malaysia. Artinya, negara-negara maju, apalagi penduduknya tidak banyak seprti kita, yang diandalkan, ya, industri, ekonomi informasi, ekspor, bisnis besar, dan sebagainya. Indonesia tidak bisa seperti itu meskipun yang tadi juga kita jalankan. Kita meningkatkan ekspor, kita membangun industri, kita masuk ekonomi informasi, dan sebagainya. Yang bisa akhirnya mengangkat taraf hidup 240 juta di seluruh tanah air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas samapi Pulau Rote, adalah ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat itu akhirnya ya, koperasi serta usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.

 

Dari empat jawaban itu, jangan ragu-ragu lagi bahwa koperasi justru harus makin berkembang di tahun-tahun mendatang. Saya akan bersama-sama Saudara untuk menyukseskan perkembangan koperasi kita, tentu bersama Menteri, bersama pimpinan DEKOPIN, para gubernur, bupati dan walikota. Ini tugas kita semua.

 

Saudara-saudara,

 

Itu pertanyaan yang lazim disampaikan. Nah, sekarang ada pertanyaan yang lain, apakah koperasi di Indonesia ini semuanya sudah baik? Jawabannya sebaian sudah baik, maju, berkembang, bahkan sering mendapatkan penghargaan dari dunia. Sebagian, terus terang, belum. Setuju? Apanya yang belum baik? Ibarat seorang dokter akan menyembuhkan penyakit seseorang, harus ketemu dia sakit mengapa? Jangan sampai salah obat. Jangan sampai salah resep. Bukannya sembuh, sakitnya makin menjadi-jadi.

 

Nah, koperasi juga demikian. Maka, pengalaman saya bertemu dengan koperasi, pengurus koperasi, anggota koperasi di seluruh pelosok tanah air hampir enam tahun ini, kita bisa menyimpulkan, sebagian dari koperasi kita belum maju benar, belum sukses benar karena manajemen dan sumber daya manusianya belum seperti yang kita harapkan. Permodalannya pun sering tidak mencukupi. Kalau koperasi itu berusaha, mutu produk yang dihasilkan, apakah barang dan jasa, juga ada yang belum memiliki daya saing yang tinggi. Memasarkan produknya pun tidak selalu mudah. Apalagi menjualnya. Dan, banyak juga koperasi didirikan tetapi melayani anggotanya, memberikan sisa hasil usaha pada anggotanya itu juga belum baik benar.

 

Itulah yang harus kita tingkatkan, yang harus kita perbaiki, yang harus kita sempurnakan secara bersama. Oleh karena itu, saya menginstruksikan dan saya mengajak pejabat-pejabat yang saya sebut setelah ini untuk tahun-tahun mendatang benar-benar dengan serius mengatasi masalah-masalah itu agar koperasi kita terus tumbuh dan berkembang. Siapa pejabat itu? Mulai dari saya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Ketua Umum DEKPOIN, Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, mitra kerja dari koperasi dan UKM,seperti BUMN, BUMD, dan juga swasta. Banyak contoh yang berlangsung sekarang ini usaha yang besar dengan usaha yang kecil.Oleh karena itu, kepada Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM, harus dijaga eksistensi pasar tradisional. Boleh ada hypermart, tetapi Walikota dan Bupati mengaturnya dengan baik. Jangan sampai mematikan pasar tradisional. Saya telah meresmikan banyak pasar tradisional selama ini. Ternyata bisa berkembang dengan baik, yang penting dijaga kebersihannya, kesehatannya, ketertibannya, dan sebagainya.

 

Dengan demikian, usaha kecil dan mikro, usaha koperasi bisa memasok di pasar-pasar tradisional, dan tentunya dengan policy yang baik, juga bisa masuk di hypermart ataupun pasar-pasar modern. Itu yang harus kita lakukan. Yang lain, pemberian kredit dan pinjaman model KUR, Kredit Usaha Rakyat, harus benar-benar disukseskan. Tadi kita saksikan, kurang lebih tiga triliun dialirkan untuk usaha di Jawa Timur, mikro, kecil, dan menengah tahun 2010 ini saja. Yang dikasih kredit itu hampir setengah juta usaha mikro dan usaha kecil, dan koperasi. Di seluruh tanah air sejak saya luncurkan di Sulawesi Tengah, sudah kita alirkan Rp 51 triliun. Sampai 2014, lima tahun terakhir ini kita berharap kita bisa menyalurkan Rp 100 triliun untuk KUR. Itu jumlah yang besar, sepersepuluh APBN kita. Jangan disia-siakan.

 

Kemudian, contohnya, mendengar laporan dari Gubernur Jawa Timur, kemajuan koperasi dan UKM di Jawa Timur itu contoh. Kalau Jawa Timur bisa, provinsi yang lain juga harus bisa. Dengan demikian, Indonesia secara keseluruhan koperasinya tumbuh dengan baik.

 

Akhirnya, Saudara-saudara, ke depan bagaimana? Tahun-tahun mendatang apa yang mesti kita lakukan agar kesejahteraan rakyat kita makin naik, kemiskinan dan pengangguran makin berkurang. Saya mengajak untuk bersama-smaa melakukan hal-hal sebagai berikut: koperasi yang sudah ada kita jaga, makin baik, makin maju, makin mendatangkan manfaat bagi anggotanya. Tetapi, tambah lagi, koperasi di provinsi-provinsi, kabupaten dan kota, dan dengan demikian makin kuat ekonomi rakyat kita.

 

Koperasi setelah itu, kita jadikan wacana untuk menolong diri sendiri, mencukupi kebutuhan warganya. Ingat, kalau bersaing di pasar dunia, usaha mikro, kecil, dan koperasi bisa kalah dengan usaha-usaha yang besar, meskipun, alhamdulillah, sudah banyak koperasi dan UKM yang ikut memasarkan produknya di dunia. Oleh karena itu, strategi ekonomi Indonesia, kita ingin membesarkan dan memperkuat pasar domestik, pasar dalam negeri agar semua produk koperasi bisa dijual di negeri sendiri. Tidak terlalu banyak urusan biaya  dan prosedur untuk mengekspor meskipun terbuka. Saudara-saudara juga mengekspor ke luar negeri.

 

Berikutnya lagi, koperasi jangan hanya dijadikan wahana untuk memenuhi kepentingan ekonomi, tetapi sesuai dengan sejarahnya, baik di dunia maupun di Indonesia, koperasi itu juga ada aspek sosial, paguyuban, gotong-royong, bersatu padu, tolong-menolong. Ada aspek budayanya, juga ada aspek demokrasinya. Root-nya baik, memilih pemimpinnya baik, satu orang satu suara. Itu demokrasi. Jadi, insan koperasi itu adalah contoh bagaimana berdemokrasi yang baik di negeri ini.

 

Berikutnya lagi, mari kita dirikan lebih banyak lagi koperasi di komunitas, petani, komunitas nelayan, komunitas pekebun, komunitas pekerja, komunitas buruh, komunitas TNI/POLRI. Semua cabang profesi bikin koperasi-koperasi supaya rakyat kita makin meningkat taraf hidupnya. Saya 30 tahun bertugas di TNI. Lima belas tahun saya aktif menjadi anggota koperasi. Mulai pangkat Letnan, pangkat Kapten, sampai pangkat Mayor. Dengan gaji pas-pasan waktu itu, kami sungguh ditolong dengan usaha koperasi. Tanggal tua ambil barang dulu, gajian bayar. Membeli barang karena tidak banyak mengambil untung, lumayan lebih murah dan seterusnya. Koperasi menolong. Mungkin bagi orang kaya tidak terasa. Bagi rakyat yang menghadapi persoalan keseharian sangat membantu. Saya dan keluarga merasakan manfaat dari koperasi.

 

Yang lain, saya senang tadi, koperasi kita sudah menganut teknologi informasi modern agar bisa dikenal di seluruh Indonesia dan di dunia. Bagus, dengan Telkom tadi. Kemudian, silakan mengembangkan kerja sama dengan yang lain-lain.

 

Saudara-saudara,

 

Dan akhirnya saya mendukung penuh Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi, mendukung penuh Gerakan Minum Susu. Kalau anak-anak kita rajin minum susu, akan jadi juara kelas, cerdas. Kalau pemain bola sejak kecil minum susu, jadi juara dunia. Bukan hanya Spanyol, Indonesia suatu saat jadi juara Asia, juara dunia, kalau kita rajin minum susu. Mari kita bikin susu ini yang baik, terjangkau oleh masyarakat, jangan mahal-mahal harganya. Dengan demikian, bangsa kita akan makin sehat jasmani dan rohani.

 

Itulah yang saya sampaikan. Sekali lagi, selamat kepada insan koperasi. Selamat berjuang teman-teman. Saya akan bersama Saudara untuk memajukan koperasi di waktu yang akan datang. Sekian.     

 

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.    

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI