Sambutan Presiden RI pd Peresmian PT Sulawesi Mining Invesment, Sulteng, tgl 29 Mei 2015
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PERESMIAN PT SULAWESI MINING INVESMENT (SMI)
DI
KABUPATEN MOROWALI, SULAWESI TENGAH
TANGGAL 29 MEI 2015
Â
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Â
Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillahirobbilalamin washolatuwassalamu'ala asrofil ambiyai walmursalin, sayyidina wahabibina wasyafi'ina wamaulana muhammadin wa'ala aalihi waashabihi ajma'in. amma ba'du.
Â
Yang saya hormati seluruh Menteri Kabinet Kerja yang hadir, Gubernur Sulawesi Tengah serta Pak Bupati Morowali dan seluruh Staf yang hadir, seluruh Managemen PT SMI, Hadirin, dan Undangan yang berbahagia.
Â
Tadi sudah disampaikan banyak baik oleh pimpinan PT SMI, oleh gubernur, oleh menteri. Saya hanya ingin menekankan beberapa hal. Di seluruh Indonesia, di seluruhTanah Air, ekspor kita dulunya sangat tergantung pada ekspor raw material, pada ekspor bahan mentah, yang diekspor itu selalu bahan mentah, bahan mentah. Tidak ada nilai tambah untuk Tanah Air dan untuk lingkungan di mana bahan mentah itu diekspor.
Â
Sebagai contoh yang di sini, untuk bahan baku pig-iron, ini saat sebelumnya diekspor hanya dalam bentuk bahan mentah di daerah yang lain juga sama, di provinsi yang lain juga sama bahan mentah. Ini stop ndak boleh, harus ada nilai tambah untuk daerah dan untuk lingkungan daerah.‎
Â
Kalau mengekspor bahan mentah itu nilainya hanya 30 USD per metrik ton, ini bahan baku. Kemudian sekarang dibikin setengah jadi, kan tadi bahan sekarang yang diekspor ada setengah jadi lebih-lebih pig-iron menjadi harganya 1300 USD per metrik ton. Jadi berapa kali lipat nilai tambahnya yang diperoleh oleh daerah dan oleh negara. Ini besar sekali, bisa lipet 40 kali. Nantinya, saya juga udah titip kepada pimpinan manajemen PT SMI agar, dan beliau sanggupi dalam waktu secepat-cepatnya dan disanggupi, disanggupi 6 tahun, agar nantinya bahan mentah yang ada dijadikan barang jadi. Stainless steel itu harganya bisa 2800 per metrik tonnya. Berarti berapa kali dari, 70 kali, 70 kali dari bahan mentah.
Â
Inilah ke depan yang ingin kita kerjakan, kalau sebuah daerah ada industri seperti ini, larinya ke mana-mana, karena apa? Perputaran uang akan semakin besar di daerah itu. Bisa dalam bentuk yang kecil-kecil, dari luar, dari daerah memasok sayur ke lingkungan industri ini, bisa memasok telur, bisa memasok ayamnya, bisa memasok yang mungkin yang agak gede yang masuk menjadi sub-kontraktor di sini, semuanya bisa. Artinya apa? Uang beredar itu semakin besar, tidak hanya tergantung pada APBD, tetapi kemungkinan besar nanti yang dari kawasan industri ini akan bisa lebih, bisa berlipat dari APBD. Selain kita mendapatkan pajak dari industri-industri yang ada di sini. Supaya kita semangat mendapatkan gambaran betapa kita sudah kleru. Dulu waktu kita booming minyak kita kliru dan tidak mendapatkan apa-apa saat itu, dan nilai ekonomi tidak kita dapatkan karena ekspornya dalam bentuk crude oil saat itu. Waktu kita booming kayu ekspornya gelondongan nggak dapat apa-apa lagi.  Ini ndak boleh diulang lagi, semuanya harus dapat setengah jadi minimal atau barang jadi, sehingga kita dapat nilai tambah yang jauh berlipat-lipat lebih besar. Inilah yang ingin kita kerjakan ke depan.
Â
Kemudian yang kedua, saya ingin menjawab tadi yang ditanyakan oleh Pak Gubernur mengenai coklat. Coklat kita sekarang nomor 3 di dunia, dan target kita dalam waktu kira-kira 5-6 tahun harus sudah insya Allah sudah menjadi yang nomor satu. Dengan cara apa, dengan cara apa? Petani disuntik lagi untuk meremajakan tanaman-tanaman coklat yang sudah tua, diremajakan lagi. Kalau itu dilakukan secara konsisten, insya Allah kita akan menjadi nomor satu. Saya sudah ke lapangan beberapa tempat penghasil coklat saya melihat bukan sesuatu yg sulit, ini hanya masalah niat, masalah niat mau atau tidak mau dan memberi perhatian ke petani coklat. Kalau niatnya mau ya sudah selesai. Artinya saya sudah punya niat, berarti apa? Anggaran itu ditaro di APBN. Kalau nggak keliru, tahun ini seluruhnya mungkin 1,8 triliun. Saya nggak tau yang diberikan kepada Pak Gubernur berapa untuk Sulawesi Tengah. Tahun depan akan naik lagi, sengaja kita naikkan lagi karena targetnya adalah nomor satu di dunia untuk coklat. Karena apa coklat kita beri perhatian‎? Yang lain harganya turun coklat sekarang harganya naik. Dan itu semuanya yang mendapatkan adalah petani coklat. Dan, kita akan juga datangkan lagi, jadi jangan sampai diekspor dalam bentuk raw material coklat atau biji coklat, ndak. Harus ada lagi industri yang me, bisa memproduksi coklat menjadi barang-barang jadi.
Â
Dan yang terakhir, saya juga ingin sampaikan bahwa kita ke Sulawesi Tengah ini juga ingin membagi Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, yang intinya kita ingin agar keluarga-keluarga yang tidak mampu juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mau ke rumah sakit bisa gratis, sekolah juga diberikan fasilitas Kartu Indonesia Pintar yang setahun kalau SMK diberikan, SMA/SMK diberikan 1 juta untuk tiap anak, yang SMP diberikan 750 ribu per anak, yang SD diberikan 450 ribu per anak.
Â
‎Dan kita harapkan terakhir, pemerataan sebaran industri memiliki makna yang sangat penting untuk mengatasi ketimpangan antara Indonesia barat dan Indonesia timur. Sekarang industri itu ngumpulnya semua ada di Jawa. Oleh sebab itu, kebijakan kita sekarang menyebarkan agar industri tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa, tetapi di Indonesia bagian timur.  Dan, ini adalah salah satu industri yang berada di Indonesia bagian timur.
Â
Dengan inilah, dengan cara ini kita bisa membangun ekonomi Indonesia yang bukan hanya bisa tumbuh cepat, tetapi tumbuh dengan sebuah ekonomi yang berkualitas baik.
Â
Akhirnya dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, Â Sulawesi Mining Invesment hari ini saya resmikan.
Terima kasih.
Â
Wassalamualaikum warrahmatullahi waabarakatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI