Siaran Pers Kemenperin: Rayakan Hari Kopi, Kemenperin terus Tingkatkan Ekspor Kopi Nasional
Â
Turut hadir menyaksikan pada kesempatan tersebut, Perwakilan berbagai Kementerian, para duta besar negara sahabat, Perwakilan 17 Provinsi Penghasil Kopi, Asosiasi Kopi, Petani Kopi, serta Dinas dan Lembaga. Bertemakan “Kopi Indonesia untuk Kesejahteraan Masyarakatâ€, acara ini dirancang untuk semakin memperkuat budaya minum kopi yang sudah mengakar sejak lama bagi masyarakat Indonesia. Perayaan hari kopi intrnasional juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi untuk peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri.
Â
Potensi Pengembangan industri kopi olahan dan kopi spesial di dalam negeri masih sangat baik, mengingat konsumsi kopi masyarakat Indonesia rata-rata masih sebesar 1,1 kg perkapita/tahun. Jumlah itu jauh dibawah negara-negara pengimpor kopi seperti USA 4,3 kg, Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, Belgia 8,0 kg, Norwegia 10,6 Kg dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun.
Â
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Industri Agro Panggah Susanto memaparkan, kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi ditujukan untuk terus mengembangkan potensi pasar di dalam negeri. Beberapa program yang dikembangkan yaitu; Peningkatan kapasitas sumber daya manusia seperti barista, roaster, penguji cita rasa (cupper), peningkatan nilai tambah biji kopi di dalam negeri, dan peningkatan mutu kopi olahan terutama kopi sangrai (roasted bean) melalui penguasaan teknologi roasting. “Diharapkan di masa depan, Indonesia menjadi eksportir utama roasted bean di Asia dan dunia,†tutur Panggah
Â
Indonesia adalah negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia dengan produksi rata-rata sebesar 639 ribu ton per tahun atau sekitar 8 % dari produksi kopi dunia. Komposisi produksi kopi Indonesia adalah 72,84% kopi jenis robusta dan 27,16% kopi jenis arabika. “Kami optimistis bahwa pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia juga akan meningkatkan kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri secara signifikan,†paparnya.
Â
Perayaan Hari Kopi Internasional merupakan kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pertanian, Badan Ekonomi Kreatif, dan Pemerintah Provinsi Lampung. Kementerian Perindustrian juga mengundang beberapa organisasi kopi untuk bertandang dalam acara tersebut. Seperti, Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Asosiasi Ekportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), dan Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI).
Beragam acara ditampilkan mulai dari Workshop dan Pameran, Tur ke Perkebunan Kopi PT Nestle, Pertemuan Master Trainer, Pemilihan Duta Kopi, hingga acara minum kopi bersama. Kejuaraan Barista tingkat Nasional untuk kategori cup taste, manual brewing dan latte art juga digelar untuk mengapresiasi kemahiran para pecinta kopi.
Selain
dirayakan di Provinsi
Lampung, perayaan Hari Kopi Internasional juga diadakan di tiga kota
yaitu Batam, Pinrang,
Badung dan Jakarta. Khusus di Jakarta, acara akan digelar dalam kegiatan
Car Free Day. Di
sana akan ada gerai kopi yang menawarkan petualangan mencicipi berbagai
macam
jenis kopi, sekaligus informasi kepada para pengunjung untuk akses
permodalan
kedai kopi. “Perhatian dan dukungan seluruh pihak terkait kami harapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh pelaku rantai nilai perkopian
Indonesia
mulai dari petani, industri sampai penyedia jasa retail kopi dan
konsumen,â€
tutup Gati. (Biro Humas Kemenperin bersama Tim Komunikasi
Pemerintah Kemkominfo-Humas Kemensetneg)
Â