Teleconference Presiden RI dengan Warga di 8 Lokasi Seluruh Indonesia, di Jakarta, tgl. 20 Okt 2014

 
bagikan berita ke :

Senin, 20 Oktober 2014
Di baca 1038 kali

TELECONFERENCE

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

WARGA DI 8 (DELAPAN) LOKASI SELURUH INDONESIA

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

20 OKTOBER 2014

 

 

1.  Sentani:

 

Presiden RI:

Saya sangat terkesan sekali tadi Anak-anak di Sentani. Ini SD ya?

 

MC:

Ini SD Pak.

 

Orang Papua:

Iya, Panti Asuhan Bonaventura, iya.

 

Presiden RI:

Oh, Panti Asuhan Bonaventura.

 

Orang Papua:

Bonaventura, Awai.

 

Presiden RI:

Coba salah satu Anak berdiri. Namanya siapa?

 

Anak Papua:

Nama saya ...

 

Presiden RI:

Diulang. Diulang, siapa namanya?

 

Anak Papua:

Nama saya, nama saya Antoni Kamu Jejau

Presiden RI:

Wah, sulit sekali. Antoni Kamu Jejau. Iya, benar. Ada pelajaran Matematika ndak di SD?

 

Anak Papua:

Ada.

 

Presiden RI:

Dapat berapa? Nilainya berapa?

 

Anak Papua:

Biasanya dapat 80 dan 70


Presiden RI:

Biasanya dapat 80, 70, bagus. Kalau ndak biasanya? Kalau ndak biasanya dapat berapa? Tadi kan biasanya. Terus kalau pelajaran yang lain? Oh, biasanya 100. Kalau yang lain dapat berapa? Mata pelajaran apa, Bahasa Indonesia ada?


Anak Papua:

Ada.


Presiden RI:

Dapat berapa?


Anak Papua:

85


Presiden RI:

Wow, pintar-pintar. Coba, hapal ndak Pancasila? Hapal ndak Pancasila? Pancasila, satu? Coba.


Anak Papua:

Pancasila:

1.  Ketuhanan Yang Maha Esa.


Presiden RI:

Iya. Dua?


Anak Papua:

2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab.


Presiden RI:

Tiga?


Anak Papua:

3.  Persatuan Indonesia.

 

Presiden RI:

Empat?

 

Anak Papua:

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

 

Presiden RI:

Pintar. Lima?


Anak Papua:

5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Presiden RI:

Pinter banget Antoni. Nanti saya kirimin sepeda mau ndak? Mau? Kirimin sepeda mau?

 

Anak Papua:

Terima kasih, mau.

 

Presiden RI:

Saya diberi alamat, saya kirimin sepeda nanti. Terima kasih Antoni, terima kasih.

 

2.  Manokwari:

 

MC:

Baik, Bapak Presiden, dan kita akan melangkah ke daerah selanjutnya. Kita akan jumpai Saudara-saudara kita dari Manokwari, Papua Barat. Dan, di sana kita akan jumpai di antaranya ada Bapak Valen Baran Sana. Pak Valen silakan.

 

Valen Baran Sana:

Selamat sore Bapak Presiden.

 

Presiden RI:

Selamat sore.

 

Valen Baran Sana:

Salam sejahtera. Kami bersama Anak-anak SD mewakili seluruh komponen masyarakat di Provinsi Papua Barat mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Bapak Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Harapan kami, Bapak telah memberikan Bapak masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat, kami haru di pundak Bapak. Terima kasih.

 

Presiden RI:

Terima kasih. Saya kira memang di Papua, Papua Barat juga masalah pendidikan, masalah kesehatan merupakan sebuah kebutuhan dasar yang harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat di Papua. Hari ini saya juga ada kawan baik saya dari Papua, ini Pak Le Distagoya, mana tadi ya? Hah, ini, ini, ini, ini... ini Pak Le Distagoya, kelihatan ndak dari sana? Ini kawan baik saya.

 

Pak Le Distagoya:

Wah, wah, wah... dari Manokwari, Papua. Saya Ketua Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua, tadi saya merasa terharu, karena Pak Presiden diajak saya naik kursi sama-sama jalan. Berarti Anak-anak Papua jangan pikir terbelakang, tapi dengan adanya Pak Presiden Jokowi akan membawa orang Anak-anak Papua membawa ke depan, baik ke belakang lagi. Maka tugas kita adalah seluruh masyarakat sesama Papua, Papua Barat adalah mengawal kepemimpinan Pak Jokowi lima tahun ke depan. Dan, kita terutama kalau bicara pembangunan berarti harus keamanan dijaga, baik ada di hutan, di laut, di gunung, sampai semuanya. Hari ini disaksikan sejarah baru, orang Papua bisa diajak di atas kursi emas, bisa menduduk masuk di kursi ke Presiden, berarti orang Papua sudah masuk di Istana, berarti orang Papua harus digendong, dijaga, dirawat baik-baik, supaya Papua tidak ketinggalan lagi. Tetap kita, tetap ada Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka kita rawat dia baik, lindungi dia baik, supaya Papua tidak ada lagi katakan kepemimpinan Jokowi lima tahun ke depan, jangan katakan kita tidak bisa, kita bisa. Kita bisa.

 

MC:

Bapak Presiden kalau tadi kita sudah dengarkan murid-muridnya, mungkin bisa ditanggapi dulu Pak, sebelum kita teruskan.

 

Presiden RI:

Iya. Jadi saya titip pada Anak-anakku semuanya, baik yang di SD, di SMP, di SMA, SMK, harus belajar terus, pagi, siang, malam harus belajar. Saya banyak kenal yang dari Papua, yang Profesor juga tidak hanya puluhan, ratusan, bahkan ribuan, yang Doktor juga banyak, yang Sarjana juga banyak sekali. Jadi Anak-anak harus optimis, dengan belajar nanti Anak-anak bisa jadi bupati, jadi walikota, jadi gubernur, jadi menteri, jadi presiden, jangan sampai Anak-anak Papua kalah dengan Anak-anak di daerah yang lain, semuanya berkompetisi, berkompetisi yang sehat. Matematika jangan hanya dapat 8, tapi dapat 9, dapat 10, angkanya harus angka yang tinggi. Karena dengan belajar itulah, Anak-anak akan bisa meraih cita-cita. Coba salah satu anak maju. Coba nyanyikan "Bagimu Negeri", bisa ngga? Atau apa? Mau pilih apa? Lagu daerah juga boleh. Lagu kebangsaan juga boleh, silakan. Berdua juga boleh. Nyanyi apa silakan, pokoknya nyanyi aja, nyanyi aja. Lagu daerah boleh, lagu nasional boleh, lagu kebangsaan boleh, silakan.

 

MC:

Hadiahnya sepeda juga Pak?

 

Presiden RI:

Hadiahnya, hadiahnya sepeda, saya kirim nanti. Ayo.

 

Anak Papua:

(menyanyikan lagu Indonesia Raya)

 

Presiden RI:

Hadiah, hadiahnya sepeda, yang di depan itu dua. Kemudian yang tadi dekat Ibu Guru yang sebelah kiri satu, yang sebelah kanan satu, berarti saya kirim sepedanya 4 saja. Terima kasih Manokwari, Anak-anak terima kasih, terima kasih.

3.  Manado:

 

MC:

Baik, terima kasih Bapak Presiden. Dan dari Manokwari kita akan menuju ke Manado, Sulawesi Utara. Di Manado kita akan dengarkan ucapan selamat. Kalau tadi dari Anak-anak sekolah, ini dari Guru-gurunya Pak. Dari Guru-guru yang akan diwakili oleh Bapak Ramli Moka Tungkak. Silakan Pak Ramli.

 

Bapak Ramli Moka Tungkak:

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabaarakaatuh.

 

Presiden RI:

Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Bapak Ramli Moka Tungkak:

Selamat sore. Kami dari masyarakat Sulawesi Utara, khususnya Relawan dan Guru-guru yang ada di Kotamadya Manado, mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Bapak Drs. H. M. Jusuf Kalla sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2015, 2019. Kami mendoakan, mudah-mudahan dengan kepemimpinan Bapak Ir. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, bangsa Indonesia ini akan menjadi hebat dan bangkit menjadi bangsa yang besar. Harapan kami bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa ini adalah kewajiban pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengharapkan supaya pendidikan bangsa Indonesia ke depan harus lebih baik dan sejahtera para guru-guru dan para dosen. Terima kasih. Sekali lagi, sekali lagi kami ucapkan "Selamat kepada Bapak Jokowi dan Bapak Jusuf kalla, Selamat Pak"

 

Presiden RI:

Terima kasih Bapak-Ibu Guru di Manado. Anak-anak kita harus kita didik sebaik-baiknya, kita bina sebaik-baiknya, jangan hanya masalah-masalah yang berkaitan dengan Matematika, Biologi, dan lain-lainnya. Tetapi anak-anak harus juga dididik dengan hal-hal yang berkaitan dengan budi-pekerti, dengan sopan-santun, masalah etika. Saya kira isian, isi dari pendidikan-pendidikan budi-pekerti, sopan-santun, etika itu penting sekali untuk memberikan karakter pada anak, memberikan identitas pada anak, untuk memberikan jati diri pada anak, sehingga nantinya mereka betul-betul kelihatan karakter Indonesianya, karakter yang santun, karakter yang ramah, karakter yang mempunyai budi-pekerti yang baik. Terima kasih Bapak-Ibu Guru di Manado. Selamat sore.

 

Guru-guru di Manado:

Terima kasih Pak.

 

4.  Badung, Bali:

 

MC:

Baik, ini dari, dari Manado dengan Guru-guru, Pak Presiden kita akan mengunjungi para petani di Badung, Bali, dengan Pak I Gede Sutapa. Silakan.

 

Bapak I Gede Sutapa:

Selamat sore Bapak Presiden, Om Swastiyastu.

 

Presiden RI:

Om Swastiyastu.

 

Bapak I Gede Sutapa:

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Bapak Presiden yang kami hormati dan kami banggakan. Pertama kami sangat berbahagia bisa berdialog langsung pada sore hari ini dengan Bapak Presiden. Yang kedua, kami dari masyarakat petani Bali, saya I Gede Sutapa selaku Ketua Asosiasi Petani dan Produsen Pupuk Organik Bali bersama Bapak Putu Arya Sedana selaku Pembina, dan sekaligus selaku Wakil Ketua umum Kadin yang sangat mendukung kegiatan-kegiatan kami. Dan, bersama hari ini juga kami ada beberapa perwakilan dari Kepala Subak, dari Ketua Kelompok Tani Ternak, dan PPL Pertanian yang ada di wilayah Bali. Yang ketiga, kami mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Bapak Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, masa jabatan 2014-2019. Semoga Bapak diberikan selalu kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan amanah rakyat, dan khususnya mampu nanti mewujudkan masyarakat tani benar-benar sejahtera dan makmur. Kami siap mendukung program Bapak, khususnya di dalam meningkatkan dan memantapkan ketahanan pangan. Kami sudah akan membentuk Brigade Ketahanan Pangan, sehingga oleh karena itu kami berharap, Bapak Presiden bisa mendukung dan memfasilitasi program-program kami dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

 

Demikian Bapak Presiden, terima kasih.

 

Om santi, santi, santi.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Presiden RI:

Terima kasih seluruh Tokoh Bali dan juga dari, dari Tokoh-Tokoh Petani berkumpul pada sore hari ini. Ke depan memang kita harus segera bekerja keras untuk menaikkan tingkat produksi pertanian kita, sehingga target kita nantinya dalam 3 tahun, beberapa komoditas pertanian itu harus sudah swasembada pangan, baik yang berupa beras yang sekarang juga masih impor, gula yang sekarang juga masih impor, jagung yang sekarang juga masih impor, dan komoditas-komoditas lainnya, semuanya harus bekerja keras, tokoh-tokoh petani harus bekerja keras, petani harus bekerja keras, sehingga target yang kita targetkan itu betul-betul nanti bisa kita capai dalam tiga-empat tahun. Ini adalah sebuah target yang tidak ringan, tetapi saya yakin, insya Allah dengan kerja keras kita semuanya, kerja keras seluruh petani, saya yakin, target swasembada yang kita canangkan itu betul-betul nanti bisa kita selesaikan dalam waktu tiga-empat tahun yang akan datang. Terima kasih Bali, terima kasih.

 

Bapak I Gede Sutapa:

Siap Bapak Presiden, siap.

 

5.  Balikpapan, Kalimantan Timur:

 

MC:

Baik. Bapak Presiden selanjutnya kita akan menuju ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Kalau tadi kita sudah saksikan siswa dan siswi SD, sekarang adalah Mahasiswa dan Mahasiswi di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Juru Bicaranya ada Bapak Muhammad Amin. Silakan.

 

Bapak Muhammad Amin:

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Selamat sore untuk kita semua,

 

Mewakili masyarakat Kalimantan, khususnya Kota Balikpapan dan Generasi Muda, Mahasiswa-Mahasisiwi yang ada di ruangan ini, kami mengucapkan "Salam Tiga Jari". Kami juga mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak Presiden, Pak Joko Widodo, sebagai Presiden ketujuh Republik Indonesia pilihan rakyat. Semoga di pemerintahan Bapak, Bapak akan terus pro-rakyat, program-programnya tetap pada kepentingan rakyat. Dan, dan kami masyarakat Kalimantan, generasi muda siap mendukung, berdoa, dan mengawal pemerintahan Pak Jokowi lima tahun ke depan. Kami tunggu program dan kedatangan Pak Jokowi di Kalimantan Timur, terima kasih. Salam Tiga Jari.

 

MC:

Bapak Presiden silakan.

 

Presiden RI:

Terima kasih Balikpapan, nanti akan kita atur, agar segera bisa ke Balikpapan.

 

Mahasiswa-Mahasiswi Balikpapan:

Amiin.

 

Presiden RI:

Mau dimasakin apa ke Balikpapan?

 

Mahasiswa-Mahasiswi Balikpapan:

Tahu Bacem Pak, Tahu Bacem.

 

Presiden RI:

Masa Balikpapan Tahu Bacem?

 

Mahasiswa-Mahasiswi Balikpapan:

Kepiting.

 

Presiden RI:

Kepiting gitu lo. Terima kasih Balikpapan, terima kasih.

 

6.  Blitar, Jawa Timur:

 

MC:

Baik, selanjutnya kita akan ke Blitar, Jawa Timur, untuk dengarkan ucapan dari para tenaga medis, dokter, perawat, bidan, dan apoteker, dengan dr. Wiyato Utomo, silakan.

 

dr. Wiyato Utomo:

Selamat sore Bapak Presiden.

 

Presiden RI:

Selamat sore.

 

dr. Wiyato Utomo:

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Kami dari Kabupaten Blitar, pada sore hari ini, di panggung ini oleh Bapak Bupati Blitar, di sebelah kiri saya. Juga ada organisasi profesi kesehatan, yang pertama, Ikatan Dokter Indonesia; yang kedua, Persatuan Dokter Gigi Indonesia; yang ketiga, Ikatan Bidan Indonesia; yang keempat, Persatuan Perawat Nasional Indonesia; yang kelima, Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat; yang keenam, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan; yang ketujuh, Ikatan Apoteker Indonesia; yang kedelapan, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, bersama seluruh warga Kabupaten Blitar, kami mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla sebagai Presiden Republik Indonesia tercinta, periode 2014-2019. Semoga, Bapak selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan kepemimpinan Bapak, semoga bangsa Indonesia semakin bersatu, sejahtera, Indonesia sehat, dan semakin hebat. Terima kasih.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Presiden RI:

Terima kasih Blitar, dan Pak Bupati serta seluruh jajaran kesehatan. Saya titip kalau ada yang sakit, dilayani yang baik, untuk seluruh Indonesia, tidak hanya Blitar saja, terutama kalau keluarga-keluarga yang tidak mampu, berikanlah pelayanan yang baik, rawat mereka dengan baik, jangan dibedakan yang kaya dan yang miskin, kalau yang kaya suntikannya 10, yang miskin disuntik hanya sekali. Semuanya diperlakukan sama, agar seluruh bangsa kita, anak-anak kita semuanya sehat, semuanya sehat, karena sehat adalah pondasi kita menuju kepada sebuah bangsa yang besar, selain bidang pendidikan. Terima kasih Blitar, selamat sore.

 

7.  Jambi:

 

MC:

Baik, Bapak Presiden dan Hadirin sekalian, selanjutnya kita akan menuju ke Kota Jambi. Di Jambi ada ucapan selamat, dan selamat dari para petani. Dan, langsung saja saya akan persilakan Bapak Gamal Kurniawan.

 

Bapak Gamal Kurniawan:

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Presiden RI:

Wa'alaikumussalam warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Bapak Gamal Kurniawan:

Selamat sore,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Bapak Jokowi yang kami hormati, kami dari Petani Plasma Kelapa Sawit, binaan PT. Inti Indosari Subur, di Provinsi Jambi, mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak Jokowi sebagai Presiden, dan Bapak Muhammad Jusuf kalla sebagai Wakil Presiden pilihan rakyat. Kami berharap, semoga di bawah kepemimpinan Bapak, kami petani, khususnya Petani Plasma Kelapa Sawit terus mendapatkan perhatian dari pemerintah, terlebih di saat menghadapi replanting yang sebentar lagi, sehingga ekonomi kami petani semakin sejahtera. Mohon izin Bapak, kami dari Negeri Sepucuk jambi Sembilan Lurah, untuk menyampaikan pantun:

 

Kalau ke Jambi jangan lupa membeli Duren,

Duren yang manis pastilah yang gugur,

Bapak Jokowi sekarang menjadi Presiden,

Rakyat senang negara makmur.

 

Batanghari airnya, Batanghari airnya nan cantik,

Air mengalir sangatlah tenang,

Bapak Jokowi kini sudah dilantik,

Rakyat menyambut dengan penuh rasa senang.

 

Terima kasih, kulo nuwun,

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Presiden RI:

Terima kasih Jambi. Saya sudah juga mendengar bahwa diperlukan apa, replanting untuk perkebunan sawit. Andaikan kita perhatikan, tadi pantunnya ada kata-kata Duren, kalau musim Duren mbo dikirim ke saya, jangan pantun saja. Terima kasih Jambi, terima kasih.

 

8.  Meulaboh:

 

MC:

Baik, kini kita sampai di kota kedelapan. Pak Presiden kita ke ujung Barat, ke Meulaboh, Aceh, ucapan selamat dan salam dari para nelayan di Aceh. Pak Tiwi Amiruddin, silakan Pak.

 

Bapak Tiwi Amirudin:

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Presiden RI:

Wa'alaikumussalam warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Bapak Tiwi Amirudin:

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, senang sekali harapan kami sudah tercapai Pak. Kami atas nama nelayan seluruh Indonesia, yang tergabung dalam HNSI, mengucapkan selamat kepada Bapak Jokowi dan Bapak JK yang sudah dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia ketujuh, masa bakti 2014-2019. Semoga Allah SWT memberi kelapangan dan kemudahan kepada Bapak dalam mengurus, membimbing, dan membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, terutama sekali, terutama nelayan Pak. Dan, insya Allah, kami berharap nelayan di bawah kepemimpinan Bapak, akan semakin sejahtera. Harapan kami yang sangat kepada Bapak, BBM untuk nelayan janganlah dinaikkan dengan kondisi sekarang kami cukup melarat Pak. Selanjutnya, kami juga ingin mengundang Bapak kepada, pada saat memperingati sepuluh tahun tsunami, tanggal 26 Desember nanti. Harapan kami, Bapak harap datang ke Aceh, Meulaboh. Sekian Pak. Demikian, terima kasih.

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Presiden RI:

Terima kasih Meulaboh. Saya ndak janji ya, yang tanggal berapa? 26 Desember, tetapi insya Allah saya akan berusaha ke sana. Saya sudah kira-kira 29 tahun yang lalu. Setelah itu belum pernah ke Meulaboh lagi. Dulunya saya di Lhoksemawe, di Takengon, di Bener Meria, dan sering sekali ke Meulaboh, tapi setelah itu, karena kembali lagi ke Jawa, baru tahun ini tetapi tidak sampai ke Meulaboh, kemarin hanya ke Langsa, ke Aceh Timur. Sehingga, ya nanti akan saya atur, ngga janji, akan saya atur agar segera bisa ke Aceh. Mungkin bulan-bulan Desember, pas...

 

Bapak Tiwi Amirudin:

Ya tanggal 26 Pak

 

Presiden RI:

Tanggal 26, tapi jangan dicatat, terima kasih.

 

Bapak Tiwi Amirudin:

Kalau nanti Bapak tidak dapat berhadir, doakanlah kami agar sukses nanti takjiyah kepada orang-orang yang sudah mendahulukan kita

 

Presiden RI:

Iya, iya Pak, insya Allah saya, saya akan saya atur, tetapi saya ngga janji, insya Allah, nggih. Terima kasih Meulaboh, terima kasih Aceh. Terima kasih.

 

MC:

Baik Bapak Presiden, dan Pak Soni, Hadirin serta Pemirsa, demikian tadi delapan daerah telah berjumpa, telah berdiskusi, telah berdialog dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo.

 

Ya tentunya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Pak Soni Subrata, Koordinator Relawan Media Sosial, tapi sebelum kita tutup acara ini Pak Presiden, ini di sini yang hadir adalah para penggiat media sosial, yang biasanya senang upload foto ke media sosial, apalagi foto dengan Presiden baru. Boleh kami foto dengan Bapak, kita selfie dulu Pak?

 

Presiden RI:

Boleh, boleh, boleh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI