Keterangan Pers Presiden usai Peresmian Stasiun Tanah Abang Baru

 
bagikan berita ke :

Selasa, 04 November 2025
Di baca 381 kali

di Stasiun Tanah Abang Baru, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta


Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Ya, kita tukar-menukar pandangan, ya. Beliau [Ignasius Jonan], saya kira tokoh bangsa. Jadi, saya senang selalu ketemu dan tukar-menukar pandangan dengan banyak hal. 

Wartawan
Soal kereta api kah, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Ya, kita bicara. 

Wartawan
Whoosh sampai ke Surabaya, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Insyallah, insyallah sampai ke Surabaya. Enggak, saya minta tidak hanya Surabaya, Banyuwangi. Ya, Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang saya Banyuwangi.

Wartawan
Pak, tadi mengobrol sama penumpang KRL bagaimana?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Iya, saya tanya, sering enggak naik kereta? Sering. Bagus enggak? Bagus, Pak. Dulu padat sekali, sekarang agak lumayan, nyaman dan sebagainya. Ya, saya kira benar itu. Dan, saya lihat banyak sekali warga negara asing datang kaget di Indonesia lihat sistem kereta api kita, ada yang naik sampai ke Surabaya, ya kan. Kaget. 

Jadi, kita ini ya merasa bahwa masih banyak kekurangan, tapi kita kalau kita berprestasi, kita harus bangga dong dengan prestasi kita. Saya bangga sebagai anak Indonesia. Bangga punya kereta api seperti ini. Ini kereta api bersih, ini kereta api nyaman. Tidak kalah sama Eropa. Saya lalang buana di Eropa waktu muda, kereta api, kereta api, kereta api. Ini tidak kalah dan saya ingin kereta api seluruh Indonesia nanti seperti ini.

Wartawan
Nanti ada kereta api khusus pedagang dan petani ya, Pak? 

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Ada, sudah ada. Sudah ada.

Wartawan
Tadi Bapak cek langsung? 

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Iya saya cek. Jadi dia hanya bayar untuk dirinya, barang dagangannya dia tidak perlu bayar. Kursinya menyamping.

Wartawan
Untuk ongkosnya mungkin sudah ditetapkan. Ongkosnya untuk pedagang itu berapa? 

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Iya, tadi saya sudah katakan. Ongkos disubsidi pemerintah 60 persen semuanya. Kalau untuk petani dan pedagang, dianya tetap disubsidi 60 persen, barangnya enggak bayar.

Wartawan
Pak, kalau pembangunan jalur kereta di luar Pulau Jawa, Pak? Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Saya kira semua. Sumatera perlu, karena itu juga tidak hanya untuk penumpang tapi terutama untuk barang, untuk logistik, untuk hasil-hasil bumi kita yang ada di pedalaman untuk dibawa ke pelabuhan: kelapa sawit, karet, kopi, timah, tambang-tambang, nikel, banyak sekali. Daripada pakai truk, truk, truk yang banyak, jalan rusak, habisin BBM, kereta api listrik akan sangat turunkan biaya ekonomi.

Wartawan
Pak, kapan beroperasinya? 

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Saya minta Menko segera merencanakan sama Menteri Perhubungan. Kapan mulai? Sulawesi, Kalimantan, Sumatra. 

Ini mereka tuh satu tahun kerja, dia bilang sama dengan tiga tahun. 

Wartawan
Pak, soal utang Whoosh skemanya pembiayaannya bagaimana? 

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)
Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita harus bayar mungkin 1,2 triliun setahun. Tapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung. Jadi, saya kira tidak... Ini terutama adalah, yang penting adalah, kita kuasai teknologi. We are at the age of the best practice. Dan, ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok.

Jadi, sudahlah. Saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab, jadi enggak usah ribut. Kita mampu dan kita kuat. Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi, saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan.

Jadi, Saudara, saya minta bantu saya semua ya. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita, untuk rakyat semua. Oke. Terima kasih.