Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia

 
bagikan berita ke :

Kamis, 06 November 2025
Di baca 438 kali

Di Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, Banten


 

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Saudara Bahlil Lahadalia sebagai tuan rumah, penyelenggara;
Chairman of Lotte Group, Mr. Shin Dong-bin beserta seluruh jajaran pimpinan Lotte Group yang hadir di sini hari ini;
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Saudara Airlangga Hartarto;
Menteri Luar Negeri, hadir Saudara Sugiono;
Menteri Sekretaris Negara, Saudara Prasetyo Hadi;
Menteri Perindustrian, Saudara Agus Gumiwang Kartasasmita;
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Saudara Rosan Perkasa Roeslani;
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo;
Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Saudara Park Soo-deok;
Gubernur Banten, Saudara Andra Soni;
Wali Kota Cilegon, Saudara Robinsar;
Yang saya hormati para tokoh agama, tokoh masyarakat Banten, Cilegon;
Para pegawai PT. Lotte Chemical Indonesia;
Seluruh hadirin dan rekan-rekan pers media yang hadir di Peresmian Lotte Chemical Indonesia.

Saya kemaren juga mengundang atau saya minta diundang Presiden Joko Widodo, Presiden Ke-7 [Republik Indonesia], karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau. Ini dimulai di zaman beliau, juga hasil kesepakatan, hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea, jadi sepantasnya beliau ke sini. Hanya beliau minta maaf, beliau telepon saya, beliau belum bisa hadir, dan saya juga sampaikan, "kita maklumi," tapi bagaimanapun saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin.

Pemimpin itu manusia. Apakah pemimpin maha paripurna? Ya, tidak. Pemimpin pasti ada kekurangan tapi pada esensinya marilah kita punya rasa keadilan di hati kita, marilah kita menjadi manusia yang jernih, marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa. Tradisi kita, budaya kita, bangsa kita, kita punya budaya yaitu, saya kira di semua suku ada istilahnya, dalam bahasa Jawa itu mikul dhuwur mendhem jero. Kepada keluarga kita, hal yang baik kita angkat setinggi-tingginya, kalau ada kekurangan ya kita pendem, kita perbaiki. Tapi janganlah kita teruskan budaya hujat-menghujat, ejek-mengejek. Kita harus kerja keras.

Saudara-saudara,
Saya terima kasih kepada chairman dari Lotte Group dan seluruh unsur dari Lotte Group, juga dari pemimpin-pemimpin Korea. Saya termasuk yang kagum sama bangsa Korea. Saya kagum dengan budaya mereka, saya kagum dengan kerja keras mereka. Mereka bangsa yang kerja keras, mereka bangsa yang mampu mendirikan suatu bangsa modern dari puing-puing perang, dari kancah peperangan. Korea adalah bangsa yang sangat sering diinvasi oleh bangsa lain. Mereka sama juga dengan kita, pernah dijajah, tapi mereka tegar, teguh, disiplin. Mungkin dari sumber alam mereka tidak begitu banyak, hanya sumber daya manusianya, pemimpin-pemimpinnya tangguh.

Kenapa saya sampaikan ini? Saya pernah punya pengalaman baik, banyak pengalaman baik dengan pihak Korea. Waktu saya di tentara, saya dibantu pelatih-pelatih dari Korea. Mereka sangat keras, mereka melatih dari depan. Jadi mereka itu, saya ingat salah satu pelatih dari Korea itu, dia orang Korea, pelatih judo, melatih tim saya di Kopassus dulu. Menjelang Hari Natal, saya panggil dia, saya bilang, "Profesor, ini besok adalah Hari Natal, saya minta para anggota diliburkan." Dia bilang, "tidak bisa Jenderal, harus latihan." "Loh, ini Hari Natal. Besok Hari Natal." "Tidak ada masalah, Jenderal. Saya juga orang Kristen." Jadi Profesor itu orang Kristen. "Tidak ada masalah, Jenderal. Saya orang Kristen. Kita nanti ke gereja, jam 10 kita kebaktian, misa, nanti jam 1 latihan lagi, training." Saya lihat dia, "hebat juga orang ini."

Habis itu, berapa minggu kemudian Lebaran, Idulditri. Saya panggil dia lagi, "Profesor, besok hari besar untuk umat Islam, harus libur." "Jenderal, saya sudah tanya kepada ahli-ahli agama, yang wajib itu Idulfitri sembayang, solat berjamaah di masjid jam 7 pagi." Dia tahu itu peraturannya, jam 7. "Sesudah itu training, latihan." Habis itu dia tanya, "Jenderal, Jenderal mau tim Jenderal juara atau tidak?" "Mau!" "Kalau mau juara, tidak ada jalan lain, harus latihan. Hanya ada satu rumus untuk menang." Saya tanya, "apa rumusnya?" "Rumusnya tiga. Nomor satu latihan/training, nomor dua latihan/training, nomor tiga latihan/training." Nah, ini pengalaman saya dengan orang-orang Korea.

Jadi ini orang Korea ini bangsa yang tangguh, bangsa yang tangguh. Jadi kalau negosiasi sama orang Korea tidak gampang, ya. Jadi, boleh juga kalau orang Korea kita kirim orang Papua. Jadi mereka bangsa yang tangguh. Saya, salah satu idola saya, yang saya contoh, adalah Jenderal Park Chung-hee, Presiden Korea yang memimpin pembangunan industrialisasi Korea. Ya mungkin ini tidak politically correct karena dia tentara, tapi kalau ditanya orang Korea semua, dia banyak jasanya dalam pembangunan ekonomi Korea.

Dan yang saya kagum sama dia dan semua orang Korea mengakui, dia memang orang yang bersih, orang yang tidak korup, orang yang membangun budaya Korea yang baik. Jadi ya itu salah satu contoh saya, saya ingin jadi seperti itu. Walaupun pensiun tetap saya punya kehormatan, kebanggaan sebagai seorang jenderal. Kalau saya sekarang dipercaya memimpin bangsa, saya ingin memimpin pemerintah yang bersih, pemerintah yang tidak korup. Dan saya terima kasih, dan saya terima kasih pembantu-pembantu saya ini bekerja dengan baik dan mereka juga ingin meneruskan, ingin memberi contoh kepada generasi penerus, pemerintah yang bersih, yang tidak korup sehingga kita bisa melaksanakan pembangunan besar-besaran.

Pembangunan besar-besaran ya antara lain kita perlu dapat kepercayaan dari bangsa-bangsa lain, dari perusahaan-perusahaan yang lain. Contoh hari ini, Lotte. Lotte perusahaan, mungkin salah satu terbesar di dunia mungkin, asetnya 100 miliar dolar [Amerika Serikat] dan mereka investasi di kita 65 triliun [rupiah]. Jadi saya sampaikan di sini bahwa ini contoh. Dan ini juga, kenapa saya tadi ingatkan, saya minta Pak Jokowi diundang karena saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik ya, pemimpin dikuyu-kuyu, dicari-cari... Pada saat berkuasa disanjung-sanjung. Ini budaya apa? Ini harus kita ubah. Iya, kan? Ini harus kita ubah.

Saya bukan, "Prabowo takut sama Jokowi, Prabowo masih dikendalikan oleh Pak Jokowi," enggak ada itu. Pak Jokowi itu enggak pernah nitip apa-apa sama saya. Ya saya harus katakan yang sebenarnya, kan begitu. "Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi," enggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Oke, aku hopeng sama beliau, kok takut? Iya, kan? Sudahlah, Saudara-saudara.

Beliau memimpin 10 tahun, diakui dunia, bagaimanapun. Inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus. Iya, kan? Come on, harus kita yang benarlah, yang jujur lah. Iya, kan? Ngono ya ngono, gitu. Ya, Pak Andra Soni? Bagaimana itu bahasa Banten, ngono ya ngono, yen ojo ngono, kan begitu. Banten ada bahasa sama ya? Banten sama Banyumas ada persamaan ya?

Ya, jadi Saudara-saudara, ini prestasi hari ini, terima kasih. Saya bangga. Intinya itu yang ingin saya sampaikan. Kita harus dukung investasi asing, mari kita memberi manfaat bersama. Kehormatan kita adalah mitra, siapapun, apalagi mitra dari luar, datang ke kita, investasi uang mereka, yang mereka cari dengan susah payah puluhan tahun, mereka percaya sama kita.

Di sini mereka memberi manfaat kepada kita, kita harus amankan, kita harus jaga mereka supaya mereka di sini nyaman. Mereka di sini kita terima dengan hati dan tangan terbuka. Dan, tidak boleh ada unsur-unsur yang mengganggu. Kita saling menghormati. saling memberi kebaikan. Dengan demikian, kita akan cepat lompat ke tingkat yang lebih baik.

Semua didasarkan atas kepercayaan, atas trust, kepercayaan. Kalau kita konsisten dengan kebenaran, kebaikan, ketertiban, dengan keadilan, fair, tegakkan hukum, harus ada the rule of law, kepastian hukum, ini menimbulkan kepercayaan, ini menimbulkan trust dari mana saja. Dengan trust, bangsa seperti kita, bangsa yang terbuka, bangsa yang perlu perdagangan, bangsa yang perlu hubungan baik dengan semua pihak, kita akan cepat menuju kemakmuran.

Kita contoh apa yang mereka lakukan. Enggak usah malu-malu, orang berbuat yang baik, ya kita contoh yang baik, ya kan? Korea sumber alam terbatas, dia punya musim dingin yang sangat dingin, Korea sometime is very cold for me also. Saya baru pulang dari APEC, from the APEC Conference, di kotanya mana? Gyeongju, Gyeongju, sangat dingin. Jadi enggak bisa di situ santai-santai, itu enggak bisa. Saya enggak lihat tuh di situ ada orang Korea sarungan itu enggak ada, kedinginan.

Saudara-saudara terima kasih. Ini banyak sekali ini, saya punya Seskab selalu menyiapkan pidato yang bagus-bagus. Tujuh belas paragraf. Kalau saya baca gimana? Saya baru di paragraf ketiga ini. Ini ada lagi. Dunia menghadapi tantangan besar, geopolitik, gimana? Sudah ya, cukup ya?

Tapi, terima kasih. Saya bangga hari ini bisa di sini dan ini suatu kehormatan. Terima kasih Chairman of Lotte, Leaders of Lotte, thank you very much, terima kasih. Mudah-mudahan Saudara di sini berhasil. Kita wajib mengamankan, kita wajib menjaga semuanya karena ini membawa manfaat sangat besar bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Dan juga hari ini hari yang baik, hari yang baik. Ternyata, waktu saya lihat tadi, tanggalnya 6 November ya, 6 November tahun 2025. Enam, kalau November kan bulan sebelas, enam tambah sebelas. Satu [ditambah] satu kan dua. Enam ditambah dua berapa? Delapan. Dua ribu dua puluh lima berapa? Sembilan. Iya kan? Dua, dua, lima. Delapan sama sembilan? Tujuh belas. Satu sama tujuh? Delapan. Jadi, ini hari baik karena angka delapan itu angka keberuntungan bagi saya. So, I thank you very much undang saya tanggal ini, hari ini. Jadi pas sekali.

Berarti, saya yang beruntung. Pak Jokowi yang capek-capek merintis, aku yang meresmikan. Itu namanya takdir. Tapi karena saya takut kualat, aku undang beliau dan saya hormati beliau. Jadi saya enggak ada masalah, saya hormati semua pemimpin yang baik. Saya hormati semua pendahulu saya.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Syalom,
Salve,
Om santi santi om,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Kamsahamnida.

Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini, Kamis, 6 November 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia.

Terima kasih.